Hosting Unlimited Indonesia

Thursday 22 December 2016

Definisi, Gejala, Penyebab, Penularan dan Metode Pemeriksaan HIV & AIDS

Apa itu HIV & AIDS ?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV merupakan penyebab AIDS. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Gejala yang Ditimbulkan HIV & AIDS ?
Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap antara lain :
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu inilah yang sering disebut sebagai serokonversi.
Gejala yang paling umum terjadi adalah:
1)      Tenggorokan sakit
2)      Demam
3)      Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
4)      Pembengkakan limfa
5)      Penurunan berat badan
6)      Diare
7)      Kelelahan
8)      Nyeri persendian
9)      Nyeri otot
Tapi, gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas.
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa menimbulkan gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.

Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). 
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
1.      Kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha
2.      Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
3.      Merasa kelelahan hampir setiap saat
4.      Berkeringat pada malam hari
5.      Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya
6.      Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit
7.      Sesak nafas
8.      Diare yang parah dan berkelanjutan
9.      Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina
10.  Mudah memar atau berdarah tanpa sebab
Cara Penularan HIV & AIDS?
HIV tidak menular dengan mudah ke pada orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus flu. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
a.       Melalui luka terbuka di kulit.
b.      Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
c.       Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
d.      Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
e.       Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
f.       Melalui seks oral.
g.      Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
h.      Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
Orang-orang yang Berisiko Terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia. Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV. Dianata Mereka adalah:
1)      Pengguna narkotika suntik (panasun).
2)      Orang yang membuat tato atau melakukan tindik.
3)      Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis kelamin, maupun heteroseksual.
4)      Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV tinggi.
5)      Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
6)      Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
7)      Orang yang melakukan hubungan seks dengan pengguna narkotika suntik.
HIV tidak menular melalui :
ü  Gigitan nyamuk.
ü  Orang bersalaman
ü  Berciuman
ü  Orang berpelukan
ü  Makan bersama / piring dan gelas
ü  Tinggal serumah
Cara Pencegahan HIV & AIDS ?
Ada banyak hal yang perlu dihindari untuk pencegahan HIV dan AIDS antara lain:
a.       Menghindari hubungan seksual diluar nikah
b.      Senggama pakai kondom
c.       Saat Tansfusi darah bebas HIV
d.      Jarum suntik, akupunktur, tindik memakai alat sekali pakai
e.       Ibu dengan HIV : Jangan hamil, jangan menyusui bila melahirkan
Pemeriksaan HIV & AIDS ?
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
Jenis pemeriksaan HIV
1.      NAT nucleic acid test
Merupakan sebuah test yang memeriksa keberadaan DNA dan RNA virus HIV. Hasil pemeriksaannya tidak berupa angka, melainkan suatu pernyataan ditemukan atau tidaknya DNA/RNA virus HIV.
Interpretasi hasil :
Terdeteksi= terinfeksi
Tidak terdeteksi = tidak terinfeksi
2.      AntiHIV
AntiHIV merupakan test menggunakan Antigen untuk memeriksa keberadaan Antibody. Antibody hanya terbentuk jika tubuh telah terinfeksi oleh virus HIV dan tubuh tersebut telah membuat sistem pertahanan tubuh yang disebut Antibody HIV. Hasil pemeriksaanya berupa positif atau negatif terhadap ditemukannya antibody atau tidak.
3.      CD4
CD4 merupakan test yang mengukur jumlah sel penanda kekebalan tubuh yang disebut CD4, yang berada dalam limfosit darah.  Test CD4 ini tidak khusus untuk penderita HIV/AIDS saja. Test CD4 digunakan untuk mendeteksi daya hidup / ketahanan tubuh seseorang. Biasa juga digunakan untuk memastikan kesehatan pasien, sebelum tindakan operasi apapun.
4.      Viral lokal
Viral lokal merupakan test yang mengukur jumlah viruis pertetes darah atau per ml darah. Ada macam-maca jenis Viral Load Test. Seperti VL untuk virus hepatitis, dll. Namun dalam kasus HIV, maka yang akan digunakan pemeriksaan viral load jenis HIV-1 RNA
Pengaruh terhadap tubuh
Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya.
HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi.
Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan virus pada periode ini.



Setelah anda membaca paparan tentang HIV & AIDS, maka jangan jauhi orangnya tapi jauhi penyakitnya.

No comments:

Post a Comment